Learn from the expert. young entrepreneur!


Michelle Elizabeth Surjaputra, CEO and Founder PT Michelindo Food International. Lulusan New York University dan memiliki banyak mimpi. Michelle menghabiskan banyak waktunya selama di New York dengan mengikuti banyak internship, menjadi Investment Banking Summer Analyt di UBS Investment Bank dan Economic Analysis Intern di Bank Indonesia, di Marketing Agency dan banyak lainnya dengan tujuan untuk masuk ke Harvard University.

Kembali ke Indonesia dengan banyak pengalaman, Ia membawa prinsip hidupnya yaitu work hard, have a goal and be different. Seperti masyarakat Indonesia lainnya, menghabiskan banyak waktunya di Mall dan melihat Industri F&B memiliki peluang yang sangat besar, karena F&B adalah kebutuhan pokok yang pasti dikomsumsi oleh masyarakat. Dan terjadinya perpindahan dari traditional market ke Mall memberikan Michelle perencanaan terhadap bisnis Food&Beverage.


 Indonesia’s F&B is underdeveloped and has a numerous opportunities”.

Michelle memaparkan bagaimana businessplan awal pemilihan brand Bonchon. Melihat besarnya populasi masyarakat di Indonesia, Perilaku konsumen yang konsumtif terhadap pembelian, dan besarnya jumlah konsumen yang berada di Indonesia menjadikan streght bagi pemilihan industri F&B, tetapi dimana kelebihan pasti ada kekurangannya, persaingan yang kuat di dunia bisnis dan pembelian masyarakat Indonesia yang masih terbilang cukup lemah, peraturan regulasi negara, sistem distribusi produk yang masih sulit, tapi bagaimanapun Michelle melihat adanya kesempatan bagi industri F&B yang telah memiliki target market yang terspesifik.

Trend fastfood yang semakin meningkat di dunia, memberikan peluang besar bagi Michelle dalam mengadaptasi merek Bonchon untuk ke Indonesia. Disposable income modernization, yang kini dengan mudahnya masyarakat ke mall dan menghabiskan uangnya. Perubahan pemasukan keuangan yang semakin modern dan maju terlebih di kota besar, yang dengan mudahnya melakukan pengeluaran dan pembelian produk. Komsumsi masyarakat Indonesia yang kini semakin maju dan mengalami perubahan, yang awalnya mengkomsumsi nasi kini mulai beralih pada makanan karbohidrat lainnya seperti kentang, burger dan pilihan makanan sehat lainnya. Gaya hidup yang semakin berkembang dan mempengaruhi dalam pemilihan makanan bagi masyarakat menjadikan fastfood salah satu trend yang ikut berkembang. Masyarakat pinggiran kota atau daerah pinggiran kota yang kini juga terus membangun dan berkembang seperti kota besar lainnya mempengaruhi trend yang kini terus berkembang di Indonesia. Modernisasi masyarakat berkembang. Masyarakat Indonesia yang kini mulai melihat dari sisi value seperti fresh ingridients, quality food, good tasting at reasonable price. Kesehatan kini menjadi salah satu fokus besar dalam pemilihan makanan, masyarakat Indonesia pada umumnya senang dengan hal-hal baru tetapi dengan harga yang tepat. Trend fastfood yang berkembang ini menjadikan investasi multinasional di Indonesia, banyak Korean brand yang terus berdatangan dan membuka franchise ke Indonesia seperti Lotteria, Kyochon, Tacobell dan yang akan buka segera subway yang banyak dikenal di luar negeri.

Why Bonchon? Alasan pertama mengapa memilih Bonchon sebagai brand yang dipilih untuk dibawa ke Indonesia, karena Michelle adalah seorang pencinta bonchon. Tinggal di New York, Michelle banyak menghabiskan waktunya mengkomsumsi Bonchon dalam sebulan dapat dipastikan ia pasti komsumsi Bonchon. Melihat besarnya peluang market di sektor Asian Fried Chicken, di Indonesia sendiri lebih banyak American Fried Chicken, seperti A&W, KFC, Mcd dan lainnya. Bonchon menjadi pioneer dalam Asian Fried Chicken di Indonesia. Hal ini yang dilihat oleh Michelle memiliki peluang yang sangat besar untuk membawa brand Bonchon ke Indonesia. Ayam goreng yang sehat. O% trans fat dan ekstrak buah-buahan menjadikan memiliki nilai tambah. Berkembangnya trend K-Pop di Indonesia  dan Franchise Bonchon yang mudah dan fleksible, hanya menjual ayam goreng dan dapat mengadaptasi budaya tempat penjualan seperti konsep, menu tambahan yang dapat dilakukan di negara tempat penjualan.

Bonchon merupakan Brand Internasional, yang tersebar luas di Korea, Filipina, US, Thailand, Indonesia, Singapore dan negara lainnya yang akan membuka gerainya segera seperti di India, Brunei, Myanmar, Vietnam, serta beberapa negara lainnya yang dalam proses persetujuan seperti Hongkong dan China. Bonchon yang semakin tersebar luas di banyak negara, Branding akan semakin kuat dan menginternasional, yang kemudian semakin menyakinkan Michelle dalam memilih Bonchon sebagai Brand Franchise yang akan dibelinya.

Membeli Franchise Bonchon dilakukan dengan proses dan tahapan yang panjang. Pada saat itu, Michelle harus bersaing dengan 5 kandidat lainnya untuk mempresentasikan Business Plan Bonchon dengan waktu persiapan hanya 3 hari. Mengandalkan kemampuan yang telah dipelajari selama berkuliah, untuk diaplikasikan ke business plan Bonchon. Selama perkuliahan membuat business plan sekali dalam seminggu membantu banyak terhadap pembuatan business plan Bonchon ini.

Setelah pembelian franchise Bonchon berhasil dilakukan, proses selanjutnya adalah membuat konsep. Ada beberapa pertanyaan yang harus dipenuhi dalam menentukan langkah penjualan selanjutnya. Yang pertama, siapa target marketnya? Apa kesempatan brand kita? Apa yang membedakan kita dengan produk lainnya? Bagaimana kita akan memposisikan brand kita? Siapa kompetitor kita? Apa kelebihan kompetitor? Apa menunya? Bagaimana tema yang akan dipakai di Indonesia? Bagaimana Pelayanan akan diberikan? Lokasinya dimana? Bagaimana strategi market yang akan digunakan? Siapa yang akan dipekerjakan?. Pertanyaan-pertanyaan ini yang harus dijawab ketika akan membuka tempat penjualan.
            
Hal yang menarik dari Bonchon adalah konsep penjualan dan tema yang berbeda-beda di tiap negara. Di USA, gerai Bonchon mengangkat tema sport bar dengan konsep football culture dan produk yang dijual adalah chicken and beef. Hal ini dikarenakan masyarakat di USA terkenal dengan menonton acara football dan kumpul-kumpul setelahnya. Bonchon USA menyesuaikan dengan konsumennya. Di Thailand, konsep Bonchon sangat trendy and high class bar.

Di Indonesia, tantangan yang harus dihadapi oleh Michelle adalah competitive market, bersaing dengan pesaing dengan brand internasional seperti KFC and MCD, skala ekonomi yang rendah, konsumen yang sangat kompetitif dan sensitive dengan harga produk yang murah, harga lokasi di mall yang mahal dan posisi tempat penjualan yang cukup beresiko karena keadaan dimana awalnya Bonchon tidak memiliki branding yang cukup untuk ditempatkan di Mall, menciptakan konsep yang berbeda, dan branding produk baru yang merupakan tantangan awal yang susah.

Strategi Pemasaran Bonchon dalam strategi 4P :
o   Positioning brand Bonchon dengan menempatkan Bonchon pada middle market, dengan melihat konsumen yang sensitif pada harga. Bonchon menempatkan brandnya untuk market menengah, bukan produk murah dan tidak mahal, yang dapat dijangkau oleh banyak target market. Michelle menghabiskan banyak waktunya dengan melakukan riset target market. Dan pada akhirnya Bonchon menargetkan produknya untuk orang-orang yang senang mencoba makanan-makanan baru, orang-orang trendy, anak sekolah, mahasiswa, orang pekerja, dan keluarga.
o   Produk utama Bonchon adalah ayam gorengnya, disamping menu tambahan seperi burger dan lainnya. Ayam gorengnya menjadi fokus utama sesuai dengan konsep dasar Korean fried chicken. Di Indonesia, menu penjualan bonchon harus dipaketkan, karena gaya pembelian masyarakat Indonesia yang senang membeli paket dengan cepat memilih dan pergi. Di Indonesia sendiri, riset terus dilakukan, percobaan-percobaan dilakukan. Hal ini dikarenakan besarnya populasi masyarakat Indonesia, dan banyak propinsi di Indonesia yang menyebabkan ada berbagai kebudayaan yang dihasilkan di Indonesia yang kemudian membeda-bedakan profil konsumen. Kembali pada pertanyaan bagaimana membuat produk Bonchon berbeda? Bonchon diproduksi di satu pusat dapur yang sangat modern, dimana ayam segar tersedia. Setiap harinya ayam segar tersebut diukur, ditimbang dengan ukuran yang spesifik, dan spesifik kualifikasi, air yang berbeda dan teknik blast chill yang diukur suhu temperature dan waktunya dalam pembuatan produk bonchon yang tersimpan dengan baik yang kemudian nantinya didistribusikan ke outlet bonchon dimall-mall yang dimasak segar dengan teknik mengoreng korea.
Menu yang terus dikembangkan dan diperbarui. Tiap 3 bulan akan mengeluarkan menu-menu baru untuk terus memperbarui produk-produk baru agar dapat menjangkau masyarakat luas. Dan dapat disesuaikan dengan masyarakat Indonesia, ada beberapa produk baru yang terkadang tidak dapat disesuaikan dengan pola komsumsi masyarakat Indonesia. Menu baru yang dikeluarkan akan tetap berdasarkan konsep produk Bonchon sebagai Korean food. Memberikan identitas pada produk Bonchon sebagai contoh ketika ingat produk Bimbimbap akan mengingat Bonchon
o   Price. Harga yang dijual Bonchon perbandingannya jauh lebih mahal 10% dibandingkan KFC yang menempatkan Bonchon sebagai produk fastfood lebih mahal dibandingkan yang lainnya.,Dengan mengedepankan konsep value yang diberikan oleh Bonchon  sesuai dengan harga yang dikeluarkan.
o   Place. Tempat penjualan Bonchon yang menargetkan mall sebagai tempat penjualan yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan. Harga sewa mall yang sangat besar memberikan harga penjualan yang terus naik. Branding yang ditawarkan mall sangat menjanjikan terhadap penjualan produk. Tetapi semakin lama, Bonchon melihat kesempatan untuk melakukan penjualan standalone, dengan rental penjualan yang lebih murah dan dapat dibuka 24 jam yang akan nanti dibuka dalam 4 bulan kedepan di Bali.
o   Promotion. Produk Bonchon dalam promosinya menggunakan Social Media. Melihat besarnya pengaruh sosial media terhadap sebuah brand sekarang ini. Event, Promotion, In Mall Communication, In Store Communication, Outdoor Communication and Press Release. Michelle menyatakan besarnya pengaruh yang diberikan promotion terhadap jumlah penjualan dan peningkatan Brand Awarness produk itu sendiri. Di awal pembukaan Bonchon di Indonesia, promosi dilakukan secara besar-besaran, dengan spanduk dimana-mana, promosi dalam mall tempat outlet dibuka, promosi penjualan hingga pressrelease dengan bantuan para media. Hal ini yang tetap diterapkan oleh Bonchon hingga saat ini untuk tetap mempertahankan eksistensi produk Bonchon di masyarakat.

Untuk membesarkan sebuah brand atau produk tidaklah mudah. Semua dimulai dengan usaha yang besar dan tekad yang kuat. Bonchon sebagai brand atau produk yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri melalui perjuangan yang panjang hingga berada di posisi saat ini. Semua aspek komunikasi mempengaruhi terhadap brand atau produk itu sendiri.